Play Dough, Lilin Mainan Yang Tidak Berbahaya


Jaman dulu kala, bawah umur suka sekali main dengan tanah liat. Dengan tanah liat itu, mereka sanggup berkreasi membentuknya menjadi banyak sekali macam benda. Dan yang paling sering biasanya dibikin asbak. ^^
Setelah dibentuk, sering kali kemudian dikeringkan dan kalau punya cat di rumah ya diwarnain.
Mainan dengan tanah liat merupakan mainan yang murah dan menyenangkan. Murah sebab bahannya praktis di sanggup (jika rumah di pedesaan) dan menyenangkan sebab sekalian sanggup main kotor-kotor. Hehehe.

Tapi, hanya tanah liat yang manis lho, yang praktis untuk digunakan mainan menyerupai itu. Tanah liatnya harus pas kadar airnya, tidak ada kandungan kerikilnya, dll deh. Di perkotaan, akan sangat jarang menjumpai tanah liat yang bagus. Kekurangan lainnya ialah warna tanah liat yang coklat ajah. Coba kalau warna tanah liat sanggup biru, hijau, kuning, dll, niscaya lebih seru.

Dan para pemikir melihat hal ini. Kemudian dibikinlah suatu materi yang bersifat menyerupai tanah liat dan berwarna warni. Kita biasa menyebutnya dengan "malam" atau "lilin". Sejarah penemuannya dimulai pada tahun 1880 di Jerman oleh Franz Kolb dan dinamakan Plastilin. Kemudian di tahun 11892, Claude Chavant menghasilkan Plasteline. Di tahun 1897 Plasticine ditemukan oleh William Harbutt di Inggris. Kemudian ada beberapa nama lain. Namun, dasarnya bendanya mirip, yaitu "lilin" mainan. Dan merupakan Oil Based Clay. Alias tanah liat berbasis minyak. Terbuat dari oils, waxes dan clay minerals. Itulah mengapa kalau kita bermain "malam" akan terasa minyaknya. Walaupun tidak berbahaya untuk anak-anak, tetapi tetap saja kandungan minyaknya menciptakan anak tidak terlalu nyaman untuk bermain agak usang dengan "malam".

Generasi terbaru dari model mainan ini dinamakan Play Doh. Terbuat dari flour, water, salt, boric acid, and mineral oil. Hmmm, dari bahannya saja berasa menyerupai materi makanan kan. Tentunya jenis clay yang ini niscaya sangat aman. Pertama kali ditemukan di  Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Dan tahukah anda bahwa Play Doh pertama kali bukan digunakan sebagai mainan, tetapi sebagaimateri untuk membersihkan wallpaper. Dan suatu dikala di sebuah sekolah ketika membersihkan wallpaper dengan materi ini, murid-murid memainkan Play Doh ini menyerupai mereka memainkan tanah liat. Membuat dan membentuknya. Akhirnya di pertengahan tahun 1950, dimulailah pemasaran Play Doh sebagai mainan anak-anak.
Satu lagi perbedaan antara plasticine dengan Play Doh, yaitu harga Play Doh lebih mahal dari Plasticine. Karena cara pembuatannya pun lebih usang Play Doh.

Dan materi inilah kini yang sangat digandrungi oleh anak-anak. Bahkan di beberapa sekolah Play Group, Taman Kanak-kanak bahkan SD disediakan Play Doh oleh sekolah sebagai upaya memancing kreatifitas muridnya.

Nah, untuk di indonesia, ada brand lokal, namanya Fun Doh. Dibuat di Tangerang. Brand ini cukup populer juga lho.

Disqus Comments

Popular Post